Label

Senin, 09 Juli 2012

Adiministrasi Pendidikan

 disusun guna memenuhi tugas komputer. 
oleh:
Iin Nuril Fajri
Semester: II (Dua) 

Dosen Pengampu:
Moh. Salehudin, S.Pdi.
 
Prodi: Kependidikan Islam 2
Jurusan: Tarbiyah

Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, bidang studi administrasi pendidikan boleh dikatakan masih baru. Di negara-negara yang sudah maju, administrasi pendidikan mulai berkembang dengan pesat sejak pertengahan pertama abad ke-20, terutama sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua. Khususnya di negara kita, indonesia, administrasi pendidikan baru dimasukkan sebagai mata pelajaran dan mata ujian di SGA/SPG sejak tahun ajaran 1965/1966. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para pendidik sendiri banyak yang belum dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan itu dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pada umumnya. Di samping itu, administrasi pendidikan itu sendiri sebagai ilmu, terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pendidikan di negara masing-masing.

Pentingnya administrasi pendidikan atau administrasi sekolah tidak hanya menyangkut soal-soal tata usaha sekolah, tetapi menyangkut semua kegiatan sekolah, baik yang mengenai materi, personel, perencanaan, kerja sama, kepemimpinan, kurikulum, dan sebagainya, yang harus diatur sehingga menciptakan suasana yang memungkinkan terselenggaranya kondisi-kondisi belajar mengajar yang baik sehingga mencapai tujuan pendidikan.

Untuk melaksanakan pekerjaan yang sedemikian kompleks dan banyak seginya itu, diperlukan orang-orang yang cakap dan memiliki pengertian yang luas, dan  tentang pelaksanaan dan tujuan sekolah itu, dan hubungan antara segi-segi yang satu dengan segi yang lain. Untuk itu pula maka diperlukan adanya pimpinan sekolah yang memiliki syarat-syarat di dalam melaksanakan kepemimpinan sekolah. Syarat-syarat yang dimaksud tercakup di dalam administrasi pendidikan atau administrasi sekolah.

Tanpa administrasi dan kepemimpinan yang baik, sulit kiranya bagi sekolah untuk berjalan lancar menuju ke arah tujuan pendidikan dan pengajaran yang seharusnya dicapai sekolah itu. Banyak sekali peristiwa dan kesulitan serta hambatan  yang mungkin terjadi tanpa diduga sebelumnya, yang mengharuskan guru-guru dan kepala-kepala sekolah memikul tanggung jawab dan mengambil kebijaksanaan.

Perencanaan, organisasi, koordinasi, komunikasi, supervisi, dan evaluasi, kesemuanya adalah fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang pokok dan sangat penting. Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan lancar dan berhasil baik jika pelaksanaannya melalui proses-proses yang menuruti garis fungsi-fungsi administrasi tersebut.

Dari uraian diatas telah diketahui bahwa begitu pentingnya administrasi pendidikan. Sehingga penulis tertarik mengangkat judul makalah “Administrasi Pendidikan” dengan rumusan masalah yaitu apa pengertian administrasi maupun administrasi pendidikan, dan apa saja fungsi administrasi pendidikan.  Maka penulis akan menguraikan dalam pembahasan makalah di bawah ini.


Pembahasan
A. Definisi Administrasi
Dalam buku Administrasi dan Supervisi Pendidikan oleh Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. Mengatakan bahwa:
Kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administrater berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan “mengarahkan).

Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan. meskipun praktek administrasi sudah sejak dahulu kala dilaksanakan orang, bahkan sejak manusia bermasyarakat dan bernegara, administrasi sebagai ilmu baru muncul pada permulaan pertengahan kedua abad ke-19.

B.     Pengertian Administrasi Pendidikan
Dalam buku Administrasi dan Supervisi Pendidikan  oleh Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. Mengatakan bahwa, Administrasi Pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, di dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif, semua materi yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.

Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai proses maupun sebagai produk, adalah masalah perseorangan. Anak didik sendirilah yang harus membuat perubahan di dalam dirinya sesuai dengan yang dikehendakinya. Proses pendidikan terjadi di dalam diri individu, dan produk pendidikan menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan tidak sama dengan administrasi pendidikan.

Dalam buku Kurikulum, Usaha-usaha Perbaikan dalam Bidang Pendidikan dan Administrasi Pendidikan dari Departemen P dan K, dapat kita baca rumusan tentang administrasi pendidikan sebagai berikut: “Administrasi Pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan, bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun spirituil, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”)

Atau secara lebih singkat dapat juga dikatakan: Administrasi Pendidikan ialah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah.

Di Dalam Dictionary of Education karangan Good Carter V., Edisi kedua 1959, dinyatakan: “Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang dipergunakan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan.”

Menurut Carter, Stephen G. Knezeivich dalam bukunya, Administration of Public Education, 1962, mengemukakan: “Administrasi pendidikan adalah suatu proses yang berurusan dengan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi, dan penyatuan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga pendidikan dalam usaha merealisasikan  tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”

Jadi, dari beberapa pengertian-pengertian diatas mengenai administasi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa: Administrasi Pendidikan merupakan suatu proses pengorganisasian atau pengkoordinasian yang digunakan dalam menyelenggarakan proses pendidikan sesuai kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan. 
   
C.     Scope (bidang garapan) Administrasi Pendidikan
Telah diketahui beberapa pengertian administrasi pendidikan diatas. Maka penulis selanjutnya memberikan uraian singkat tentang administrasi yang mencakup beberapa bidang garapan yang sangat luas. Akan tetapi penulis mempersempit bidang garapan tersebut.

 Di bawah ini merupakan bidang garapan administrasi pendidikan yang diuraikan sebagai berikut:
1.      Administrasi tata laksana sekolah, yang meliputi:
a.       Organisani dan struktur pegawai tata usaha.
b.      Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah.
c.       Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah.
d.      Masalah perlengkapan dan perbekalan.
e.       Keuangan dan pembukuannya.

2.      Administrasi personel guru dan pegawai sekolah, yang meliputi:
a.       Pengangkatan dan penempatan tenaga guru.
b.      Organisasi personel guru-guru.
c.       Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru.
d.      Rencana dan orientasi bagi tenaga guru yang baru.
e.       Konduite dan penilaian kemajuan guru-guru.

3.      Supervisi pengajaran, yang meliputi:
a.       Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai-pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
b.      Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan belajar yang lebih baik.
c.       Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.

4.      Pendirian dan perencanaan sekolah, yang meliputi:
a.       Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan.
b.      Mengusahakan, merencanakan, dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah.
c.       Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan.

5.      Hubungan sekolah dan masyarakat, yang meliputi:
a.       Administrasi material, yang menyangkut bidang-bidang materi/benda-benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung dll.
b.      Administrasi Personel, mencakup di dalamnya administrasi personel guru dan pegawai sekolah, dan juga administrasi murid.
c.       Administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya penyusuna kurikulum, pembinaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti pembagian tugas mengajar pada guru-guru, penyusunan silabus atau rencana pengajaran tahunan, persiapan harian maupun mingguan dan lain sebagainya.

Dari uraian diatas maka sangat diperlukan sekali pengkoordinasian dalam menjalankan pendidikan sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan. Karena tanpa adanya administrasi, maka pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Penutup
Dalam uraian diatas penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1.      kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
2.      Administrasi Pendidikan merupakan suatu proses pengorganisasian atau pengkoordinasian yang digunakan dalam menyelenggarakan proses pendidikan sesuai kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan. 
3.       Bidang garapan Administrasi pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.       Administrasi tata laksana sekolah.
b.      Administrasi personel guru dan pegawai sekolah.
c.       Supervisi pengajaran.
d.      Pendirian dan perencanaan sekolah.
e.       Hubungan sekolah dan masyarakat.

Adapun saran yang akan penulis uraikan sebagai berikut:
1.      Hendaknya sebagai calon guru atau mahasiswa memahami pengertian administrasi pendidikan yang kelak akan diimplementasikan di kemudian hari.
2.      Hendaknya sebagai calon guru atau mahasiswa menyadari bahwa dengan adanya administrasi pendidikan, maka pendidikan akan berjalan dengan baik.
3.      Hendaknya sebagai pendidik berusaha berpartisipasi dalam menjalankan administrasi pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008.
http://www.aadesanjaya.blogspot.com, diakses pada tanggal 10 Juli 2012.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar